hero-header

RSUD dr. M. Haulussy Ambon

Stunting: Masalah Kesehatan yang Harus Kita Atasi Bersama

/ Zet Leasa, S.Gz / 21 - 01 - 2025
whatsapp


Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Kondisi ini ditandai dengan tinggi atau panjang badan anak yang berada di bawah standar sesuai acuan dari Kementerian Kesehatan. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), anak balita dikategorikan stunting jika memiliki nilai z-score kurang dari -2,0 standar deviasi (SD) dan dikategorikan sangat stunting jika kurang dari -3,0 SD.

Dampak Stunting pada Anak

Stunting memberikan dampak serius pada anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang:

1. Dampak Jangka Pendek

  • Pertumbuhan fisik terganggu, sehingga tinggi badan anak berada di bawah rata-rata usianya.

  • Perkembangan kognitif terhambat akibat gangguan perkembangan otak, yang dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak.

2. Dampak Jangka Panjang

  • Meningkatkan risiko penyakit kronis di masa dewasa, seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas.

  • Berkontribusi pada penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu negara. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Jika stunting tidak segera diatasi, kualitas SDM di masa depan akan terancam.


Penyebab Stunting

Beberapa faktor utama yang menyebabkan stunting antara lain:

  1. Pola asuh yang kurang baik.

  2. Pola makan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi seimbang.

  3. Kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi.

  4. Infeksi berulang yang tidak tertangani dengan baik.


Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Stunting

Anak yang mengalami stunting biasanya menunjukkan tanda-tanda berikut:

  1. Pertumbuhan tinggi badan melambat.

  2. Wajah terlihat lebih muda dari usia sebenarnya.

  3. Berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun.

  4. Kesulitan dalam kemampuan fokus dan daya ingat.

  5. Mudah terserang penyakit infeksi.


Pencegahan Stunting

Mencegah stunting sejak dini sangat penting. Berikut langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil

Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mendapatkan suplementasi zat gizi (seperti tablet zat besi), dan rutin memeriksakan kehamilannya.

  1. Pemberian ASI Eksklusif

Berikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, kemudian lanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas dan bergizi.

  1. Pemantauan Pertumbuhan

Rutin memantau pertumbuhan anak di posyandu untuk memastikan perkembangan anak sesuai dengan usianya.

  1. Akses Air Bersih dan Sanitasi

Pastikan akses terhadap air bersih, fasilitas sanitasi yang memadai, serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

  1. Pola Makan Sehat

Membiasakan pola makan sehat dengan gizi seimbang dalam keluarga.


Penanganan Stunting

Jika anak sudah terdiagnosis stunting, beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan adalah:

  1. Memberikan asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi.

  2. Menyediakan suplemen tambahan seperti vitamin A, zinc, zat besi, kalsium, dan yodium.

  3. Memberikan edukasi kepada keluarga untuk menerapkan pola hidup bersih, termasuk menjaga kebersihan lingkungan.


Kesimpulan

Stunting bukan hanya masalah kesehatan anak, tetapi juga ancaman serius terhadap masa depan bangsa. Anak-anak adalah generasi penerus yang akan menentukan kualitas SDM di masa depan. Oleh karena itu, mari bersama-sama berperan aktif dalam mencegah dan menangani stunting agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.


All rights Reserved © RSUD dr. M. Haulussy Ambon, 2024

Made with   by  RSUD dr. M. Haulussy Ambon