hero-header

RSUD dr. M. Haulussy Ambon

Panduan Diet untuk Penderita Stroke

Panduan Diet untuk Penderita Stroke…

Membelai tubuh yang lelah, menyentuh harapan dengan gizi yang menyehatkan.

 

 

Tujuan Diet

Setiap upaya penyembuhan dimulai dengan pemahaman akan tujuan. Dalam diet bagi penderita stroke, kita tak hanya berbicara soal makanan, melainkan juga harapan yang dipulihkan, energi yang dibangkitkan, dan kualitas hidup yang ditingkatkan.

Seperti irama lembut yang mengembalikan ketenangan jiwa, diet bagi penderita stroke disusun untuk:

  1. Memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang, dengan tetap memperhatikan kondisi medis dan komplikasi yang menyertai.

  2. Membantu memperbaiki   kondisi   pasca-stroke, seperti gangguan menelan (disfagia), infeksi paru (pneumonia), gangguan ginjal, serta luka tekan (dekubitus).

  3. Menjaga  keseimbangan  cairan  dan  elektrolit,  ibarat  menjaga  keseimbangan  angin  dan  ombak  dalam samudera kehidupan.

 

Syarat Diet

Bagaikan fondasi dalam bangunan, syarat diet adalah dasar yang kokoh untuk mendukung pemulihan. Dari jumlah kalori hingga bentuk makanan, semuanya dirancang untuk mendekap tubuh yang sedang rapuh. 

Agar tubuh mampu bangkit dari keletihan, maka diet harus memenuhi syarat-syarat berikut:

  1. Energi cukup, 25-45 kkal/kg BB. Pada fase akut: 1100-1500 kkal/hari.

  2. Protein seimbang, 0,8-1 g/kg BB. Bila gizi kurang: 1,2-1,5 g/kg BB. Bila ada gangguan ginjal: 0,8 g/kg BB.

  3. Lemak 20-25% dari total energi harian.

  4. Karbohidrat 60-70% dari kebutuhan energi.

  5. Vitamin cukup, utamakan vitamin A, B6, B12, C, E, riboflavin, dan asam folat.

  6. Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, kalium; batasi natrium maksimal 1½ sdt garam/hari.

  7. Serat dan cairan harus cukup untuk memperlancar fungsi tubuh.

  8. Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien.

  9. Porsi kecil namun sering.

 

Tahapan Diet Berdasarkan Fase Stroke

Seperti  fajar  dan  senja,  proses  pemulihan  stroke  berjalan  dalam  dua  fase  utama.  Tiap  fase  memiliki pendekatan yang berbeda dalam pemberian makanan, yang disesuaikan dengan kondisi kesadaran dan fungsi tubuh pasien.

  1. Fase Akut (24-48 jam): Bila pasien tidak sadar, berikan nutrisi secara parenteral lalu enteral.

  2. Fase Pemulihan: Bila pasien sadar dan bisa menelan, makanan diberikan bertahap dari cair hingga padat.

 

Makanan yang Dianjurkan

Alam menyediakan anugerah yang luar biasa dalam bentuk makanan yang menyehatkan. Makanan yang dianjurkan  ini adalah teman setia dalam  perjalanan  pemulihan,  memberikan  kekuatan tanpa  membebani tubuh.

  • Lemak tak jenuh: minyak nabati, margarin tanpa garam, santan encer.

  • Karbohidrat kompleks: nasi, ubi, terigu, roti tanpagaram/baking powder.

  • Protein: tahu, tempe, kacang-kacangan, ikan, ayam tanpa kulit.

  • Sayur tidak bergas: bayam, buncis, labu, wortel, tomat, kelor.

  • Teknik masak: tumis, kukus, rebus.

 

Makanan yang Dibatasi

Tidak semua yang  lezat  membawa  manfaat.  Beberapa  makanan  perlu dibatasi agar tidak  memperburuk kondisi. Ibarat hujan yang tak terlalu deras, pembatasan ini menjaga aliran tubuh tetap stabil.

  • Karbohidrat olahan: mie, cake, biskuit.

  • Daging berlemak, kulit ayam, bebek, udang.

  • Sayur bergas: kol, sawi, lobak.

  • Buah beralkohol alami: durian, anggur, nanas.

  • Minuman: kopi, teh kental, tape.

 

Makanan yang Dihindari

Ada pula yang harus dihindari sepenuhnya.  Seperti racun dalam  tetes  madu, makanan ini berisiko memperlambat pemulihan atau bahkan membahayakan kesehatan.

  • Lemak jenuh: lemak sapi, kambing, keju, santan kental, mayones.

  • Jeroan: otak, hati, sosis, kuning telur berlebih.

  • Produk kacang asin/olahan natrium.

  • Minuman bersoda & alkohol.

  • Bumbu tajam & pengawet: cabe, cuka, kecap, vetsin.

 

Cara Mengatur Diet

Mengatur diet bukan sekadar memilih apa yang dimakan, tapi juga bagaimana dan kapan. Keseimbangan, variasi, dan metode memasak yang tepat akan membuka jalan menuju tubuh yang lebih kuat.

1. Minyak nabati maksimal 1 sdm/hari.

2. Daging merah maksimal 2x/minggu.

3. Utamakan ikan sebagai sumber protein.

4. Kuning telur maksimal 2x/minggu.

5. Sayur dan buah segar setiap hari.

6. Teknik masak sehat: rebus, kukus, ungkep.

7. Bila ada hipertensi/jantung: diet rendah garam.

8. Hindari minuman berenergi.

9. Sesuaikan dengan kondisi medis lain.

10. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.

 

Poin Penting Diet Pasca-Stroke

Dalam menjalani hari-hari setelah serangan stroke, ada beberapa prinsip utama yang harus selalu diingat. Prinsip-prinsip ini menjadi kompas agar arah pemulihan tetap jelas dan terarah.

  • Batasi garam: <2000 mg/hari (~1 sdt).

  • Batasi lemak jenuh dan trans.

  • Tingkatkan serat: buah, sayur, biji utuh.

  • Konsumsi ikan 2x/minggu, kacang-kacangan, sayur dan buah setiap hari.

  • Jaga berat badan ideal.

  • Batasi gula dan alkohol.

 

Penutup

Akhir dari panduan ini bukanlah akhir dari perjalanan. Justru inilah awal dari kesadaran baru akan pentingnya gizi dalam setiap denyut kehidupan.

Dalam tiap suapan, terselip harapan.

Dalam tiap tetes nutrisi, tersirat janji kesembuhan. 

Jadikan makanan sebagai sahabat dan penguat.


Dengan pola makan yang tepat, semangat yang kuat, dan doa yang tak pernah henti, jalan menuju pemulihan akan terasa lebih ringan dan bermakna.

All rights Reserved © RSUD dr. M. Haulussy Ambon, 2024

Made with   by  RSUD dr. M. Haulussy Ambon